Nama : Ivalia Rizkita Putri
NIM : 1502144175
ANALISIS KASUS PEMBUNUHAN ADE SARA
Liputan6.com, Jakarta
- Di usia muda yang masih 19 tahun, nyawa Ade Sara Angelina terenggut
paksa oleh sang mantan kekasih, Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani
alias Sifa. Pembunuhan oleh sepasang kekasih yang merupakan teman SMU Sara itu
diduga bermotif cinta segitiga.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menyatakan, baik Hafitd maupun Sifa memiliki niat yang sama, yakni membunuh Sifa. Namun, keduanya memiliki motif yang berbeda.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menyatakan, baik Hafitd maupun Sifa memiliki niat yang sama, yakni membunuh Sifa. Namun, keduanya memiliki motif yang berbeda.
Hafitd membunuh Sara
karena kesal dan sakit hati setelah asanya untuk menemui gadis manis itu tak
pernah digubris. Sementara Sifa termakan cemburu. Dia takut kekasihnya kembali
menjalin hubungan dengan Sara. "(Pembunuhan ini) Motif yang berbeda, tapi
niatnya sama."
"(Hafiz) Karena kesalnya (Sara) tidak bisa dihubungi. Assyifa cemburu. Kemudian timbul niat para pelaku, akan menghabisi Sara," pungkas Rikwanto di kantornya, Jakarta, Jumat (7/3/2014).
Hafitd meminta Sifa agar bisa bertemu Sara. Mereka akhirnya janjian bertemu di Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Selasa 4 Maret malam. Saat itu Sara langsung dibawa masuk ke dalam mobil oleh keduanya. Di dalam mobil itulah Sara dianiaya kedua pelaku.
"Dalam mobil, Hafitd memukuli Sara dan menyetrumnya. Sedangkan Sifa bantu memegangi dan ikut memukul. Setelah pingsan Sifa menyumpal mulut Sara dengan koran," beber Rikwanto.
Setelah Sara meninggal, kemudian pelaku membuangnya di Jalan Tol Bintara Km 41, Bekasi Timur pada Rabu 5 Maret pukul 04.00 WIB.
"(Hafiz) Karena kesalnya (Sara) tidak bisa dihubungi. Assyifa cemburu. Kemudian timbul niat para pelaku, akan menghabisi Sara," pungkas Rikwanto di kantornya, Jakarta, Jumat (7/3/2014).
Hafitd meminta Sifa agar bisa bertemu Sara. Mereka akhirnya janjian bertemu di Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Selasa 4 Maret malam. Saat itu Sara langsung dibawa masuk ke dalam mobil oleh keduanya. Di dalam mobil itulah Sara dianiaya kedua pelaku.
"Dalam mobil, Hafitd memukuli Sara dan menyetrumnya. Sedangkan Sifa bantu memegangi dan ikut memukul. Setelah pingsan Sifa menyumpal mulut Sara dengan koran," beber Rikwanto.
Setelah Sara meninggal, kemudian pelaku membuangnya di Jalan Tol Bintara Km 41, Bekasi Timur pada Rabu 5 Maret pukul 04.00 WIB.
Kini pasangan kekasih itu telah ditangkap polisi pada Kamis 6 Maret kemarin. Hafitd ditangkap saat melayat korban di RSCM, sementara Sifa diamankan di kampusnya di bilangan Pulomas, Jakarta Timur. (Raden Trimutia Hatta)
ANALISIS : DIBALIK PEMBUNUHAN ADE SARA
Menurut saya dari berita di atas, dapat dilihat bahwa adanya beberapa faktor yang menyebabkan
sang mantan pacar (Hafitd) melakukan rencana pembunuhan terhadap korban (Ade Sara)
, yang dibantu juga oleh pacar dari Hafitd sekarang yaitu (Sifa) .
faktor-faktor yang dapat di lihat adalah sebagai berikut :
1.
Dendam serta rasa sakit hati yang dirasakan oleh Hafitd lantaran usahanya untuk
menemui Sara tidak pernah di gubris.
2. Rasa Cemburu yang di
alami oleh Sifa (Pacar Hafitd), membuatnya berniat untuk melancarkan niat
pembunuhan tersebut lantaran takut jika Hafitd dan Sara akan kembali bersama.
Jika dihubungkan dengan
Psikologi Komunikasi, Kasus ini dapat digolongkan kedalam Psikoanalisis. Menurut
pendiri psikoanalisis yaitu Sigmund Freud yang menjelaskan bahwa perilaku
manusia terbagi menjadi 3 sub sistem yaitu Id,Ego, dan Superego. Dari sanalah
dapat dilihat bahwa tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh Hafitd dan Sifa
yang merenggut nyawa AdeSara merupakan salahsatu tindakan yang di akibat dari
adanya Superego tinggi yang dialami oleh Hafitd dan Sifa, mereka berani
melakukan tindakan pembunuhan hanya karena belandaskan Dendam, Cemburu, serta
Rasa Sakit Hati. Dan tidak memikirkan dampak apakah yang akan muncul kedepan
nya setelah rencana yang telah mereka susun dan telah dilaksanakan berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar