Jumat, 04 September 2015

Self Analysis

Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dengan jarak umur yang cukup jauh, saya cenderung menganggap diri saya lebih dari adik-adik saya dan seringkali meremehkan mereka. Contohnya adalah ketika adik saya yang pertama meminta tolong untuk dibantu mengerjakan tugas sekolahnya, saya meremehkannya dengan mengejeknya karena merasa saat saya seumur dia saya bisa melakukan hal tersebut seorang diri.

Tidak hanya kepada adik, saya terkadang memiliki pandangan negatif terhadap orang sekitar. Asumsi-asumsi negatif selalu bermain di kepala saya ketika saya melihat seseorang. Tapi bukan asumsi negatif meremehkan, melainkan lebih kepada "apakah saya dapat diterima oleh dia sebagai teman?" atau "apakah dia merasa terganggu dengan intonasi nada suara saya?" atau "apakah ia membenci saya karena sifat keras kepala saya?"

Saya juga selalu memutuskan segala sesuatu berdasarkan apa yang saya ketahui dan menyesuaikan dengan cara berpikir saya. Hal yang tidak memuaskan saya akan membuat saya kesal dengan cepat, entah itu hal besar maupun hal kecil.

Hingga akhirnya ibu saya sering menasihati saya untuk menjadi pribadi yang sabar dan lebih baik lagi dalam berpikir dan bertindak. Dan sering menasihati saya untuk memandang segala hal dari sudut yang positif.


Berdasarkan pernyataan saya di atas, menurut saya dapat dikaitkan dengan konsepsi manusia humanisme.

Konsepsi humanisme menurut Carl Rogers adalah sebagai berikut:
  1. Setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi di mana sang Aku, Ku, atau Diriku (the I, Me, or Myself) menjadi pusat. Perilaku manusia berpusat pada 'konsep diri', yaitu persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah, yang muncul dari suatu medan fenomenal… medan keseluruhan pengalaman subyektif seorang manusia yang terdiri dari pengalaman-pengalaman Aku dan Ku dan pengalaman yang "bukan Aku".
  2. Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan diri.
  3. Individu bereaksi pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya dan dunianya. Ia bereaksi pada "realitas" seperti yang dipersepsikan olehnya dan dengan cara yang sesuai dengan konsep dirinya.
  4. Anggapan adanya ancaman terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan diri berupa penyempitan dan pengkakuan (rigidification) persepsi dan perilaku penyesuaian serta penggunaan mekanisme pertahanan ego seperti rasionalisasi.
  5. Kecenderungan batiniah manusia ialah menuju kesehatan dan keutuhan diri. Dalam kondisi yang normal ia berperilaku rasional dan konstruktif serta memilih jalan menuju pengembangan dan aktualisasi diri.
(sumber: http://yuhibu2.blogspot.co.id/2009/10/konsep-manusia-dalam-pandangan.html)

Saya berpendapat bahwa pernyataan saya dapat dikaitkan dengan konsepsi humanisme karena saya berpusat pada diri saya sendiri untuk mempertahankan dan mengaktualisasikan diri. Saya juga hanya bertindak berdasarkan pemikiran diri sendiri walau terkadang memikirkan bagaimana pendapat orang lain terhadap diri saya.

Karina Banowati, 1502140195

Tidak ada komentar:

Posting Komentar